Senin, 13 April 2009

CINTA MEMBAWAKU KEJURANG PENDERITAAN

Aku adalah seorang perempuan berusia 22 tahun, aku anak pertama dari 2 bersaudara dan adikku juga seorang perempuan yang masih kecil, aku berasal dari kota Tabanan Bali,
sekarang aku mendapat pekerjaan disalah satu minimart diKuta, aku kurang menikmati pekerjaanku yang sekarang ini karena tidak sesuai dengan keahlianku.

Ini adalah sebagian kisah hidup yang aku alami selama ini yang penuh dengan penderitaan
saat pertama aku mengenal yang namanya cinta, aku merasa sangat bahagia sungguh indah yang aku rasakan disaat-saat itu, mungkin itu dikarenakan sifatku yang masih kekanak-kanakan.
Saat menginjak bangku SMU aku mulai berpikir lebih dewasa, aku menjalani masa-masa sekolahku selalu dengan gembira bersama teman2ku, saat menginjak kekelas (3) aku menjalani job training dikuta bersama semua teman2ku,dan disinilah awal nasib buruk yang menimpaku.

Awalnya sih hari2ku selama training happy2 aja dengan beberapa temen2 baruku,
hingga suatu hari semua temen2ku pergi training tinggal aku dan temenku aja,
temenku itu cowok yang aku kenal selama ini baik2 aja dan ngak sedikitpun terbersit pikiran jelek terhadapnya, aku ngobrol2 dan bercanda diruang tamu tempat kostku, hingga akhirnya dia menarik tanganku masuk kedalam kamar, dan akupun memberontak sekuat tenagaku karena perasan takut, tapi tenagaku tidak cukup kuat melawannya,
entah apa yang dipikirkannya, dia seperti kerasukan setan dia mencium bibirku dengan paksa dan menutup mulutku dengan tangannya lalu berusaha membuka rok yang aku kenakan, tapi mungkin hari itu masih hari baikku karena ada seseorang yang datang sehingga dia berhenti memaksaku, dan aku nggak melewatkan kesempatan itu untuk lari keluar kamar,
hatiku terasa terkoyak setelah kejadian itu, aku nggak menyangka seorang sahabat baikku berbuat seperti itu.

Akhirnya semua temen2 tau kejadian itu, tapi aku merasa mereka nggak ada yang kasihan melihatku, semuanya tampak biasa2 aja menanggapinya.
dan setelah kejadian itu aku nggak pernah mau kenal lg ma temenku itu aku udah nganggep dia sebagai musuhku, setelah training slesai aku kembali menjalani hariku sebagai seorang siswi.
hingga tiba waktunya hari kelulusan dan akupun lulus dengan nilai yang cukup bagus.
setelah tamat SMU aku nggak melanjutkan untuk kuliah, aku lebih memilih mencari pekerjaan untuk menopang perekonomian keluargaku, dan akupun mendapatkan pekerjaan disebuah restaurant dikuta, dan akupun mengenal seorang pria yang baik dan dia menjadi pacarku selama 3 tahun, selama 3 tahun aku pacaran ma dia hubungan kami baik2 aja kami saling mengerti, saling menyayangi, dan diapun mengatakan akan serius menjalani hubungan kami sampai kejenjang pernikahan, dan akupun sangat percaya ma dia dan tanpa pikir panjang aku menyerahkan semua yang aku miliki yang selama ini aku pertahankan dari semua pria yang aku kenal, hingga pada akhirnya akupun hamil diluar nikah yang tak pernah aku bayangkan selama ini, tapi aku masih merasa tenang karena dia mau untuk bertanggung jawab atas semuanya yang terjadi. dan kamipun merencanakan untuk menikah, semua temen2ku sudah tau akan hari pernikahanku ini.

Dan tibalah awal dari penderitaan yang terburuk yang pernah aku alami,
2 hari menjelang pernikahan kami, dia secara tiba-tiba membatalkan pernikahan kami dan nggak mau bertanggung jawab,mungkin itu larangan orang tuanya ato apalah aku nggak tau,
keluarga kamipun berdebat hebat nggak ada yang mau mengalah, kali ini nama baik keluargaku benar2 dipertaruhkan, setelah waktu yang lama perdebatan itu kami tidak menemukan jalan keluar dan semuanya buntu, akupun pasrah akan apa yang akan terjadi padaku,
dan akhirnya keluargaku memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan keluarga pacarku,
disini akulah korbannya, aku harus memikul beban yang begitu berat tapi aku tidak pernah berusaha untuk menggugurkan kandunganku karena aku berusaha untuk tegar,
hari2pun terus berlalu dengan beban psikologis yang aku alami dan perutku semakin membesar,
hingga tiba waktunya aku akan segera melahirkan, pikiranku benar2 terasa hampa seperti tidak ada jiwa didalam ragaku, aku tidak pernah membayangkan akan melahirkan tanpa ada seorang suami yang menemaniku, saat itu aku merasa aku adalah wanita yang paling tidak beruntung didunia ini, jam demi jam menit demi menit aku berada dalam ruang persalinan berusaha sekuat tenagaku dan memohon kepada tuhan agar bayiku lahir dengan selamat, dan saatnyapun tiba bayiku berkelamin laki-laki lahir dengan selamat, aku merasa sangat bahagia saat itu seolah aku ini adalah seorang ibu yang sempurna dan melupakan semua penderitaan yang aku alami,
hari terus berlalu dan anakku berusia 3 bulan dia tumbuh dengan sehat, diaat usianya yang baru 3 bulan, aku sudah meniggalkannya dirumah bersama neneknya, aku pergi untuk mencari pekerjaan agar bisa menghidupinya kelak.

Hari-hariku terus aku jalani dengan bayang2 penderitaan yang aku alami selama ini,
setiap membayangkan semua kejadian itu air mataku tak bisa tertahankan,
sering terlintas dipikiranku untuk mengakhiri saja hidupku ini, tapi aku selalu terbayang senyuman anakku, aku selalu berpikir bagaimana anakku kelak setelah dia dewasa nanti, bagaimana seandainya dia menanyakan siapa bapaknya, apa yang harus aku katakan?,
hari-hariku selalu dihantui pertanyaan-pertanyaan itu, pertanyaan yang belum tentu bisa aku jawab nantinya.
hingga saat ini anakku sudah berusia satu setengah tahun, bapaknya belum pernah menjenguknya sekalipun, karena aku dan keluargaku melarang keras dia untuk mendekati anakku, kini aku terus berusaha untuk melupakan semua itu, tapi aku tidak pernah bisa dan mungkin akan terus terukir didalam ingatanku.

Itulah sepenggal pengalaman hidup yang aku jalani yang tak mungkin pernah bisa aku lupakan.
dari pengalamanku diatas semoga pembaca bisa mengambil hikmahnya
janganlah terlalu percaya terhadap seseorang walaupun dia adalah orang yang sangat dekat dengan kita, dan janganlah terlalu cepat menyerah karena masih ada hari esok yang bisa kita jalani dengan melakukan hal-hal yang berguna




Author : **** ******
Web hosting dan domain gratis untuk website di IdeBagus